·
Fungsi
Agama
-
Fungsi agama dalam masyarakat
Agama bukanlah suatu entitas independen yang berdiri
sendiri, agama terdiri dari berbagai dimensi yang merupakan satu kesatuan.
Masing-masingnya tidak dapat berdiri tanpa yang lain, seorang ilmuwan barat
menguraikan agama ke dalam lima dimensi komitmen. Seseorang kemudian dapat
diklasifikasikan menjadi seorang penganut agama tertentu dengan adanya perilaku
dan keyakinan yang merupakan wujud komitmennya.
Agama berasal dari Supra Ultimate Being, bukan dari kebudayaan yang diciptakan oleh
seorang atau sejumlah orang. Agama yang benar tidak dirumuskan oleh manusia,
manusia hanya dapat merumuskan kebajikan atau yang tercipta, yaitu Sang
Pencipta itu sendiri. Dan apa yang ada dalam agama selalu berujung pada tujuan
yang ideal, ajaran agama berhulu pada kebenaran dan bermuara pada keselamatan.
Menurut
Prof. Dr. H. Jalaludin dalam bukunya Psikologi Agama membatu kita memahami
beberapa fungsi agama dalam masyarakat, antara lain:
1. Fungsi
Edukatif (Pendidikan)
Ajaran agama secara yuridis
(hukum) berfungsi menyuruh/mengajak dan melarang yang harus dipatuhi agar
pribadi penganutnya menjadi baik dan benar dan terbiasa dengan yang baik dan yang benar
menurut ajaran agama masing-masing.
2. Fungsi Penyelamat
Dimana pun manusia berada, dia selalu menginginkan dirinya selamat.
Keselamatan yang diberikan oleh agama meliputi kehidupan dunia dan akhirat.
Charles Kimball dalam bukunya Kala Agama Menjadi Bencana melontarkan kritik
tajam terhadap agama monoteisme
(ajaran menganut Tuhan satu). Menurutnya, sekarang ini agama tidak lagi berhak
bertanya : Apakah umat di luar agamaku diselamatkan atau tidak? Apalagi
bertanya bagaimana mereka bisa di selamatkan? Teologi (agama) harus meninggalkan perspektif (pandangan) sempit tersebut. Teologi mesti terbuka bahwa Tuhan mempunyai rencana keselamatan
umat manusia yang menyeluruh. Rencana itu tidak pernah terbuka dan mungkin
agamaku tidak cukup menyelami secara sendirian. Bisa jadi agama-agama lain
mempunyai pengertian dan sumbangan untuk menyelami rencana keselamatan Tuhan
tersebut. Dari sinilah, dialog antar agama bisa dimulai dengan terbuka dan
jujur serta setara.
3. Fungsi Perdamaian
Melalui tuntunan agama seorang/sekelompok orang yang bersalah atau
berdosa mencapai kedamaian batin dan perdamaian dengan diri sendiri, sesama,
semesta dan Allah. Tentunya dia/mereka harus bertaubat dan mengubah cara hidup.
4. Fungsi Kontrol Sosial
Ajaran agama membentuk penganutnya makin peka terhadap masalah-masalah
sosial seperti, kemaksiatan, kemiskinan, keadilan, kesejahteraan dan
kemanusiaan. Kepekaan ini juga mendorong untuk tidak bisa berdiam diri
menyaksikan kebatilan yang merasuki sistem kehidupan yang ada.