Minggu, 06 Oktober 2013

New Media

Virtual Reality
            Media menurut bahasa berarti perantara, pengertian secara umum media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Jadi, new media atau media baru dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi perantara untuk seseorang dengan mudah mendapatkan informasi dari sumbernya tetapi perantara ini masih dibilang baru. Media baru adalah istilah yang luas yang muncul dibagian akhir abad 20 unutk mencakup peleburan media tradisional seperti film, gambar, musik lisan dan tertulis kata, dengan kekuatan interaktf dari komputer dan teknologi komunikasi, komputer memungkinkan konsumen perangkat dan yang paling penting internet.

            Dalam artikel ini saya akan membahas salah satu dari new media yaitu Virtual Reality, yang kita ketahui bahwa kebanyakan lingkunagn virtual reality saat ini adalah penyajian pengalaman visual, yang ditampilkan dengan baik pada layar komputer atau melalui alat khusus seperti Stereoscopic Display. Namun, beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil penginderaan seperti, suara melalui speaker atau handphone.
Apa yang dimaksud dengan Virtual Reality itu sendiri?
Virtual Reality (VR) atau Realitas Maya merupakan teknologi yang dibuat sehingga pengguna dapat berinteraksi denga suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (computer-simulated environment) suatu lingkungan sebenarnya yang ditiru atau benar-benar suatu lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi. Secara sederhana, Virtual Reality adalah pemunculan gambar-gambar 3D yang dibangkitkan komputer yang terlihat nyata dengan bantuan sejumlah peralatan tertentu. Kini istilah Virtual Reality mulai tergantikan oleh istilah Virtual Envoronment oleh para ahli komputer, konsepnya tetap sama, yaitu mensimulasikan lingkungan 3D yang bisa dijelajahi oleh pengguna seakan benar-benar dapat dirasakan lewat indera.
Dua syarat yang harus ada dalam VR / VE adalah :
  1. Gambar / grafis atau penglihatan 3D yang nyata menurut perspektif penglihatan pengguna.
  2. Kemampuan untuk mendeteksi gerakan-gerakan pengguna, seperti gerakan kepala dan arah bola mata, untuk menyesuaikan grafis yang dihasilkan supaya menyesuaikan perubahan “dunia” 3D nya.


    Berdasarkan apa yang telah dijelaskan sebelumnya, pengalaman yang dihasilkan oleh virtual reality umumnya harus memenuhi kriteria yaitu berpikir dari sudut pandang pengguna dimana objek yang digunakan dalam lingkungan virtual reality harus hidup seperti ukurann dan menghasilkan suatu tampilan nuansa dari objek-objek dunia nyata. Kriteria selanjutnya yaitu alat yang digunakan harus melacak aktivitas pengguna secara sangat efektif dan efisien, pergerakan tangan, mata dan leher pemakai, tindakan dan semua gerakan harus terlacak oleh aplikasi atau alat secara hati-hati. Hasil atau akhir dari pelacakan gerakan tersebut adalah untuk mencocokkan dengan tindakan pengguna dalam dunia maya dimana perubahan pergerakkan tersebut harus muncul kembali di layar sehingga elemen dari VR yaitu:
    1.      Virtual Word
    2.      Immersion
    3.      Sensory Feddback
    4.      Interactivity
    Adapun cara kerja virtual reality secara umum yaitu pengguna melihat suatu dunia semu, yang sebenarnya berupa gambar-gambar yang bersifat dinamis untuk mewujudkan suasana yang  menyerupai dunia nyata, virtual reality menggunakan peralatan-peralatan yang dinamakan glove (perantu masukkan yang dapat menangkapka gerakan tangan dan mengirimkan informasi gerakan ke sistem virtuak reality), headset (piranti yang berfungsi untuk memonitor gerakan kepala, selain itu piranti inilah yang memberikan pandangan lingkungan yang semu kepada pemakai sehingga seolah-olah pemakai melihat dunia nyata) dan walker (peralatan yang digunakan untuk memantau gerakkan kaki dan mengatur kaki pemakai agar merasakan beban seperti kalau melangkah dalam dunia nyata). Beberapa pembuatan virtual reality menggunakan perangkat input yang paling umum adalah joystick (untuk main game), force balls/tracking balls, controller wands, data gloves, voice recognition, motion trackers/bodysuits dan treadmills.
    Contoh penggunaan virtual reality di beberapa bidang :
    -         Militer : Virtual reality dipakai untuk melakukan simulasi latihan perang, simulasi latihan terjun payung dan lain sebagainya. Dimana dengan pemakain teknologi ini bisa lebih menghebat biaya dan waktu dibandingkan dengan cara konvensional.
    -     Kedokteran : Pelatihan pembedahan dan terapi fisik.
    -     Peneliti / Pendidikan : Studi tentang topan, konfigurasi galaksi, pengujian matematika kompleks.